TANGERANG, [Cupang News] - CUPANG belakangan kembali digemari oleh banyak masyrakat sebagai
ikan hias yang indah. Hal apa yang membuatnya lebih menarik dari ikan lainnya?
Ikan cupang (betta fish) merupakan ikan air tawar yang memiliki bentuk sirip
dan ekor dengan beragam warna yang menarik.
Habitat asli ikan cupang berada di Asia Tenggara, seperti Brunei
Darussalam, Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Ikan ini
hidup bisa di selokan atau sawah-sawah yang dialiri air.
Jenis ikan cupang terbagi menjadi tiga, yaitu
cupang hias, liar, dan aduan. Cupang hias yang paling sering ditemui juga
memiliki banyak jenisnya. Tidak semua ikan cupang memiliki ekor yang mekar
besar, ada pula yang mekarnya tidak terlalu besar.
Cupang hias yang umumnya memiliki ekor yang
mekarnya besar seperti halfmoon, crown tail, big ear, double tail, dan
paradise.
Untuk ikan cupang aduan, ekor mereka lebih kecil,
contohnya plakat, coccina, belicca, dan tasyaee. Selain itu, cupang aduan juga
memiliki mulut yang lebih besar dengan gerakan yang gesit.
Sedangkan ikan cupang liar merupakan cupang yang
murni belum ada persilangan, jenis ini yang biasa banyak ditemukan di
persawahan.
Sekarang budidaya untuk ikan cupang sudah banyak
digeluti. Salah satu peternak ikan cupang adalah Andreawan Prasetya, salah satu
moderator dari Komunitas Cupang Sahabat Tangsel di Facebook. Ia membudidayakan
beragam jenis ikan cupang, bahkan ada yang diikutsertakan untuk lomba.
"Rawatnya gampang. Gak perlu water pump,
tapi gak enaknya cuma single tank. Gak bisa dicampur. (Rawatnya) pakai daun
ketapang sama garam ikan aja udah cukup," ungkap Andreawan.
Jika kamu sering melihat banyak toples berisikan
air yang disusun begitu banyak. Kemungkinan besar, pemilik toples tersebut
sedang membudidayakan ikan cupang.
Tidak hanya cupang aduan yang sering bertengkar,
tetapi semua ikan cupang memang sebenarnya lumayan agresif. Mereka tidak suka
hidup bebarengan, tetapi lebih suka membuat wilayah sendiri. Karena itu, kalau
mereka saling menyerang artinya mereka sedang mempertahankan wilayahnya.
Ikan cupang memiliki dua cara dalam berkembang
biak, seperti mouth breeder yang mengerami telurnya di dalam mulutnya.
Tidak semua ikan cupang memiliki beragam warna di
tubuhnya. Ada dari mereka yang hanya memiliki satu warna. Jadi, jangan heran
kalau melihat ikan cupang tidak memiliki warna meriah, karena memang ada yang
hanya memiliki satu warna dari mulut hingga ekor.
Selain itu, ikan yang memiliki nama latin betta
sp. ini pada saat lahir cenderung tidak memiliki warna atau masih putih pucat.
Di usia satu bulan, akan muncul satu warna dan akan 'matang' pada umur empat
bulan.
Namun, untuk ikan yang hanya memiliki satu warna,
dari umur satu bulan warnanya memang sudah muncul dan penuh. Mereka yang
memiliki beragam warna hanya akan terlihat sedikit coraknya bulan awal.
Hal menarik lainnya dari ikan cupang adalah
ternyata ikan cupang alam memiliki warna yang lebih pekat daripada ikan cupang
hias.
Salah satu peternak ikan cupang alam asal
Thailand, Dellas Ranau Eka Putra menjelaskan ikan cupang alam merupakan ikan
dengan ekor pendek dan tidak ada versi ekor panjangnya.
"Di Indonesia pemainnya masih sedikit.
Terus, pangsa pasar ekspor ke luar tuh permintaan banyak, sedangkan di
Indonesia masih sedikit yang main. Peluang bisnisnya bagus," ungkap
Dellas.
Ikan cupang alam yang dibudidaya oleh Dellas
paling murahnya seharga 50 ribu rupiah, sedangkan paling mahal seharga Rp2,5
juta sepasang.
Cupang hias yang terawat dan memiliki ekor
panjang paling murah dijual dengan harga Rp150 ribu sepasang. Harga penjualan
akan lebih mahal jika pernah ikut lomba kecantikan. Selain itu, ikan dengan
warna lebih dari satu juga akan lebih mahal harganya karena lebih banyak
peminatnya.
Tahukah kamu, ikan cupang yang dijual biasanya
yang berjenis kelamin jantan? Para penjual menjual ikan cupang jantan lebih
banyak daripada yang betina.
Menurut Dellas, ikan cupang betina sudah seperti
pabriknya mereka untuk berternak. Kalau pun ada yang menjual ikan cupang
betina, harganya akan lebih mahal dua hingga tiga kali lipat daripada yang
jantan. Wah, gak nyangka ya.
Lalu, bagaimana cara membedakan yang jantan dan
betina? Dilansir dari thesprucepets, warna ikan cupang betina umumnya lebih
pucat, adanya garis vertikal di tubuh saat siap untuk dikawinkan, tubuhnya
lebih pendek dan lebar, dan adanya tempat untuk bertelur.
Warna dari ikan cupang jantan pun lebih keluar
dan pekat sehingga lebih banyak dijual. Warna dari ikan cupang biasanya semakin
tua akan semakin tebal.
Untuk makanannya, ikan cupang bisa memakan segala
jenis makanan untuk ikan kecil. Dellas sendiri memberi makan ikan cupang
alamnya dengan udang yang telah di blender.
Berbeda dengan Andreawan yang memberi makan
ikannya dengan pakan hidup seperti jentik nyamuk dan cacing. Jika tidak ingin
terlalu ribet, bisa menggantinya dengan cacing kering atau pelet ikan biasa.
Artikel ini telah tayang di merahputih.com dengan
judul " Mengenal
Pesona Ikan Cupang dari Komunitas Cupang Sahabat Tangsel", ditulis oleh
Kontributor Tangerang, Ananda Dimas Prasetya – may/03Juli2020 [Red]

Posting Komentar